Radar Waktu, Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarta, Lutfiadi menyampaikan sikap resminya terkait perhatian publik terhadap bantuan kemanusiaan yang disalurkan ke wilayah Sumatera, termasuk bantuan yang diberikan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Zita Anjani. IMM DKI Jakarta memandang bahwa dalam situasi bencana, setiap bentuk niat baik untuk membantu harus diletakkan dalam bingkai kemanusiaan, kepedulian, dan solidaritas sosial.
IMM DKI Jakarta mengapresiasi seluruh pihak yang telah bergerak membantu masyarakat terdampak bencana termasuk yang dilakukan oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Utusan Khusus Presiden Zita Anjani. Di tengah kondisi darurat, kehadiran bantuan sekecil apa pun memiliki arti yang sangat besar bagi para korban. Oleh karena itu, IMM DKI Jakarta menegaskan bahwa membantu sesama adalah tanggung jawab moral seluruh elemen bangsa, termasuk para pejabat publik.
Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta, Lutfiadi, menegaskan bahwa niat baik dalam membantu korban bencana harus direspons secara bijak dan tidak ditarik ke dalam polemik yang tidak produktif. “Dalam situasi seperti ini, bantuan sekecil apapun sangat bermakna tetapi pada prinsipnya, membantu tetap jauh lebih baik daripada tidak membantu sama sekali. Yang harus kita jaga adalah semangat kemanusiaannya, bukan memperbesar perdebatan,” tegas Lutfiadi.
Lebih lanjut, Lutfiadi juga menegaskan bahwa ketika bantuan kemanusiaan dilakukan oleh pejabat publik dan masuk dalam ruang perhatian publik, hal tersebut justru dapat menjadi pemantik kebaikan bagi pejabat-pejabat lainnya untuk turut bergerak membantu. “Jika bantuan ini masuk dalam frame pejabat publik, justru itu bisa mendorong pejabat lain untuk ikut tergerak membantu rakyat yang sedang tertimpa musibah. Ini harus dimaknai sebagai energi positif, bukan sebaliknya,” tambahnya.
IMM DKI Jakarta juga mencermati adanya perbedaan pandangan dan reaksi di ruang publik terkait bantuan tersebut. Namun IMM mengingatkan agar polemik yang muncul tidak menggeser fokus utama penanganan bencana, yaitu keselamatan korban, pemenuhan kebutuhan dasar, dan percepatan pemulihan pascabencana.
Lebih lanjut, IMM DKI Jakarta mengimbau seluruh pihak, baik tokoh publik, elite politik, relawan, maupun masyarakat luas, untuk tidak membangun narasi provokatif yang berpotensi memperkeruh suasana. Bencana adalah peristiwa kemanusiaan, bukan ruang untuk saling menyerang atau menjatuhkan satu sama lain.
IMM DKI Jakarta mengajak seluruh masyarakat untuk kembali memusatkan perhatian pada persoalan yang jauh lebih mendesak, di antaranya distribusi bantuan yang adil dan merata, layanan kesehatan bagi korban, pemulihan psikologis masyarakat terdampak, serta langkah-langkah pencegahan agar bencana serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.
Sebagai organisasi kemahasiswaan yang berlandaskan nilai keislaman, keilmuan, dan kemanusiaan, IMM DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk terus berada di barisan kerja-kerja kemanusiaan. IMM siap bersinergi dengan pemerintah, lembaga relawan, dan masyarakat luas dalam membantu saudara-saudara kita yang tengah tertimpa musibah di Sumatera.
IMM DKI Jakarta percaya bahwa di tengah ujian bencana, kekuatan terbesar bangsa ini adalah persatuan, empati, dan gotong royong. Dengan semangat itu, IMM mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk saling menguatkan dan menempatkan kemanusiaan di atas segala perbedaan.




Komentar