Radar Waktu, Surabaya – Panti Asuhan Amanah bersama UPN “Veteran” Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Membangun Harmoni dalam Keberagaman”, Minggu (14/12/2025).
Kegiatan ini hadir sebagai tindak lanjut dari sesi pembinaan karakter dan bimbingan moral yang sebelumnya telah rutin diberikan kepada anak-anak asuh mengenai nilai-nilai toleransi, budi pekerti, dan kepedulian sosial.
Program ini dirancang untuk memperdalam pemahaman anak-anak asuh melalui kegiatan interaktif yang menyenangkan. Setelah mendapatkan pemahaman dasar tentang pentingnya hidup rukun dalam sesi pembinaan sebelumnya, anak-anak kini diajak untuk mempraktikkan nilai-nilai tersebut secara nyata dalam interaksi sehari-hari di lingkungan panti maupun masyarakat luas.
Sebagai pembina kegiatan, Taufikurrahman menjelaskan bahwa program ini menjadi tahapan lanjutan di kelas, harapannya mahasiswa menjadi agen pioner moderasi beragama di masyarakat yang bisa mempraktikkan dilembaga masing-masing.
“Di kelas, siswa sudah mengenal teori dasar mengenai moderasi beragama dan literasi digital. Kegiatan ini merupakan kelanjutannya, agar mereka dapat menerapkan kemampuan tersebut secara nyata-seperti mengenali hoaks, berdialog dengan santun, serta menjaga ruang digital tetap harmonis,” kata Taufikurrahman.
Kegiatan ini diikuti oleh pengurus panti, anak-anak asuh dari berbagai jenjang usia, serta tim pengabdian masyarakat dari UPN Veteran Jawa Timur. Peserta mengikuti serangkaian permainan edukatif (fun games) bertema kebhinekaan, serta diskusi kelompok untuk melatih kerja sama tim.
Pengurus Panti Asuhan Amanah mengapresiasi inisiatif ini karena memberikan warna baru dalam pola pengasuhan dan pendidikan karakter di panti.
“Ini adalah bentuk pendidikan karakter yang sangat dibutuhkan. Anak-anak tidak hanya diajarkan untuk saleh secara ritual, tetapi juga saleh secara sosial. Mereka belajar bagaimana menerima perbedaan dan menjadi pribadi yang membawa damai di lingkungannya,” ujarnya.
Para anak asuh mengaku kegiatan lanjutan ini membuat suasana belajar menjadi lebih hidup dan mudah dipahami.
“Rasanya seru karena belajarnya tidak cuma duduk mendengarkan materi. Setelah diajari tentang kerukunan, kami langsung praktik lewat permainan kelompok. Jadi lebih paham kalau berbeda itu justru bikin kita makin kuat kalau bersatu,” ungkap salah satu anak asuh peserta kegiatan.
Program ini akan dilanjutkan dengan sesi pendampingan psikososial, pojok baca bertema nusantara, serta evaluasi untuk melihat perkembangan interaksi sosial anak-anak di panti.
Acara ditutup dengan doa bersama dan komitmen untuk menjadikan lingkungan panti sebagai zona yang penuh kasih sayang, inklusif, dan saling mendukung sejalan dengan semangat “Bingkai Kebersamaan, Wujudkan Kedamaian.”



Komentar